Apa Kabar Guru Ku

Ibu ku seorang Guru
Dulu saat beliau masih berstatus sebagai Guru honorer
Ibu sampai harus mengajar di 3 sekolah hanya untuk bisa membuat dapur keluarga ku mengepul.

Selama bertahun tahun smpai akhirnya Ibu ku resmi diakui sbg pegawai negeri. Sebuah kebanggan pada kala itu.
Namun tetap saja, Ibu masih harus mengajar di 2 sekolah demi kami semua bisa tercukupi gizi.

Kini saat ibu ku bisa menikmati hasil pengorbananya untuk kami saat itu.
Kami lah yang skrg memikul tgung jawab itu.
Tanggung jawab untuk menyalurkan nilai nilai pengorbanan dan pengabdian.

Barulah kami bisa rasa,
Begitu berat yg kau lakukan.
Pengorbanan dan pengabdian yang kau lakukan.
Bukan semata untuk beberapa lembar rupiah di awal bulan yg kau dapatkan.
Tapi mimpimu agar kami mendapatkan penghidupan lebih baik darimu.
Lewat ilmu.

Kini, sungguh tragis nasib KAUM mu,
Miris menangis bersimpuh.
Hidup Kaum mu tidak lah semkin indah.
Nilai dan Ilmu yang kau beri tidak setimpal dengan dunia dan degradasi moral generasi.

Mungkin dulu mereka salah menterjemahkan.
Bahwa kaum mu adalah "Pahlawan tanpa tanda Jasa"
Sehingga jasa mu seakan tak ada
Tidak layak kau dapatkan kesejahteraan dibanding wakil rakyat yang tak terhingga jasanya.


Dengan mudah kau menjadi bahan Ejekan anak didikmu.
Kau menjadi rendah akibat kenyataan.
Kau menjadi lemah karena aturan.
Kau menjadi sampah di hingar bingar kehidupan!
Sampai akhirnya kau menjadi yang pertama dilupakan, dalam setiap kesuksesan.

Ada aapa dengan Mental bangsa ku.
Mungkin fungsimu sekrang hanyalah sebuah formalitas.
Dalam suatu sistem kehidupan yg harus dijalani.
Karena pesatnya kemajuan teknologi
Dan ketidak mampuan yang kuasa untuk membuatmu kembali berwibawa.

Untuk kakak perempuan ku yang hingga kini masih berjuang.
Dalam jalanya menjadi Guru Bayaran.
Semoga kerjamu tidak sepahit kisah yg belakangan sering muncul terjadi pada rekan mu.
Bbrapa lembar rupiah tiap Bulan yg kau dapatkan.
Semoga Tuhan berikan keberkahan luas pada nya.

Untuk semua Rekan Guru Honorer,
Semangatlah walau lelah langkahmu
Tegaklah walau lemah kakimu
Lantangkan suaramu walau serak di lehermu
Luaskan akalmu walau sempit yang kau rasa.
Besarkan Jiwamu walau menangis menjerit hatimu..


Pengbdianmu suci,
Memang tidak sebanding dengan lembaran gaji yang kau dapatkan hari ini.
Apalgi perlakuan tak pantas dari anak didikmu.
Percayalah,
Tuhan berikan keberkahan dalam bentuk yg lain.
Teruslah berbagi ilmu
Hingga nanti Tuhan kan menjawab semua kesusahanmu.


Note:
Miris melihat kejadian belakangan ini semakin banyak murid melakukan hal2 yang sangat diluar batas kepada Guru gurunya.

Miris melihat dan mendengar nasib kesejahteraan guru guru kita, yang semakin marjinal dalam prioritas kerja Pemerintah.

Mungkin hanya di Negeri ku
Profesi Guru dibedakan dengan status honorer dan tetap.
Dan semoga kesejahteraanmu tidak bergantung pada statusmu saat ini.
Semoga Negeri Kaya ini, dapat dengan Layak memberikan sebagian kekayaanya bagi mereka.
Pahlawan tanpa tanda jasa.





Komentar

Postingan Populer