PUNCAK KEBAHAGIAAN

Hasil perjalanan romansa batin hubungan antara hamba dan Tuanya.
Bahagia
Kata yang terdengar sepele, tanpa perlu butuh banyak waktu untuk bisa mengekspresikan jutaan rasa dan makna yg tercipta.

Bimo Cahyadi


Sampailah pada suatu titik, setiap kali saya melakukan interaksi dg rekan, atau hanya sekedar obrolan warung kopi, renungan setiap kali menyelsaikan hari. Tentang "the purpose of your life" yah...tujuan hidup kita.

Bermacam jawaban bisa muncul dri berbagai jenis macam pemikiran. Semuanya memiliki arti. Bagi si pemalas, hidupnya berakhir dengan buaian mimpi.
Bagi si pekerja, hidupnya berakhir untuk sebuah kesuksesan. Bagi si pedagang, hidupnya berakhir dengan berkecukupan harta. Bagi si religi, hidupnya berakhir untuk kehidupan Surga. Dan banyak lagi macam manusia dengan tujuan hidup masing masing.

Apalah arti semua tujuan itu, kemana mereka semua bermuara?
Mimpi si pemalas, harta yg berlimpah, surga si religi, dan banyak lainya.. Bahagia

Yaa, sebagian berpikiran jawaban bahagia adalah jawaban yang klasik dan tidak spesifik. Tapi nyatanya Bahagia adalah suatu jawaban esensi. Jawaban yang mampu mewakili semua arti dari tujuan. Jawaban yang mampu mencukupkan segala keinginan. Jawaban yang mampu memberikan kebebsan akal tentang arti.

Mari lebih dalam mengenal puncak dari bahagia.

Kebahagian adalah rasa, segala bentuk ekpresi yang mampu menggerakan organ2 kita merasa lebih ringan dalam melakukan perintah otak.

Coba saat kita bahagia bertemu dengan orang yg kita sayang, ada istilah gunung kan kudaki lautan kan kusebrangi..yah bgtulah adanya, organ2 kita akan lebih ringan melkukan printah otak apabila yg kita lakukan mampu mbuat kita bahagia.

Itulah kenapa orang banyak berkata melakukan sesuatu sesuai passion lebih ringan. Yup hal itu tidak bukan dan tidak lain adalah bentuk dari ekpresi bahagia.

Bagaimana bahagia diciptakan? Kalau itu yg menjadi tujuan akhirnya.

Hanya ada satu syarat mutlak agar bahagia bisa diciptakan. Yah bahagia itu diciptakan, bukan dicari atau sebagainya. Kenapa bahagia diciptakan bukan dicari?

Jawabanya ada pada syarat bahagia itu sendiri. BERSYUKUR hanya itu syarat untuk bahagia.

Ah satu kata klasik religi lagi yg muncul, bersyukur.
Kembali lagi, terlalu klasik kata ini smpai kita tidak mengerti esensi dari nya. Begitu ditanya lbh dalam ttg arti bersyukur ke masing2 anda, saya butuh waktu yg lbih lama dri kata bahagia. Dan jawaban yg saya terima jauh lbh panjang.

Oke mari kita sederhanakan sekarang, muara dari berbagai macam tujuan tadi adalah bahagia.
Skarang, bahagia bisa trjadi apabila kita Bersyukur. Lantas, apa sebenernya syukur itu?bagaimana agar kita bs bersyukur?

Coba kita bayangkan ilustri berikut.
Ada satu piring berisi 1 porsi sate ayam madura dengan bumbu kacang yg gurih dan irisan bawang merah segar diatasnya.
Lalu di kondisi pertama, kita makan sate tsb dalam kondisi ruangan yg terang dan kondisi ke dua kita makan dalam kondisi ruangan yg gelap gulita.

Mana yg lebih nikmat?
Yaaa..pasti lbh nikmat di kondisi pertama.
Kenapa bisa bgtu, karena semua organ kita mengirimkan sinyal yg sama ke otak. Mata kita mngirim sinyal sate ke otak, lidah kita, hidung kita, telinga kita, tangan kita dan sbgainya mengirimkan infrmasi yg sama yaitu sate ayam ke otak.

Apa yg trjadi saat kita makan d ruang gelap?
Knpa kenikmatanya berbeda?
Trnyta tidak semua indra kita memberikan sinyal ke otak dengan keyakinan bahwa itu sate ayam.
Saat lidah berkata ini sate, mata masih ragu krna tidak melihat, kulit masih ragu krna masih meraba raba dsebagainya.

Jadi ternyata kenikmatan itu terjadi apabila semua indera kita fokus dan memberikan suara yg sama ke akal pikiran kita.

Kemampuan kita untuk menikmati dengn sunguh sunguh terhdp apa yang telah kita miliki, itulah arti Bersyukur.

Namun sayang, trnyata manusia masih mengartikan kata menikmati hanya untuk sesuatu yg disukai... hanya sebagian kecil orang yg bisa menikmati sesuatu yg bertentangan dengan kehendak hati nya.

Hampir jarang saya temui, ada yg berkata saya sedang menikmati kejombloan saya skrang, atau saya sdg menikmati kesakitan saya sekarang atau yg lbh parah saya sedang menikmati kebangkrutan saya skrg..

Bukankah segala sesuatu yg kita dapatkan tidak selalu apa yg kita sukai atau harapkan? Lantas bagaimana bisa kita menikmati? Jawabanya ada di 4 alinea diatas bagian ini sudah saya jelaskan.

Yah memang disitulah letak ketinggian dari bersyukur sebagai puncak kebahagian. Sekarang mgkin sebagian dri anda paham. Kenapa saya menulis puncak kebahgaian adalah syukur. Karena memang diperlukan perjuangan yg keras untuk bisa mencapai puncak kebahgian, dengan mendaki tebing dan melewati jurang syukur, juga menjalani prosesnya dengan rasa penuh nikmat walaupun sejatinya tidak sesuai harap.

Semoga kita menjadi sebahagian kecil orang yg mengerti dan mampu mendaki puncak dari kebahgian ini.

Amin.


Note:
Saat agama pada masa ini hanya ditampilkan dan disempitkan makna hanya untuk mencari siapa yg pantas disurga dan siapa yg bakal masuk neraka.
Masih banyak nilai nilai yg bisa kita pelajari untuk bisa menjalani masa singkat dunia ini dengan penuh kebijaksanaan.

Komentar

Postingan Populer